[BUDAYA] PEMUDA : Yang Muda Yang BERBUDAYA

Setelah Wayang, Angklung,  Keris dan Batik di tetapkan sebagai warisan dunia dari Indonesia oleh UNESCO, sekarang giliran tari Saman yang mendapatkan nomer registrasi 01.01.01.001 dengan target mendapat sertifikat resmi dari UNESCO sebagai warisan dunia dari Indonesia pada tahun 2011 ini. Tarian Seribu Tangan yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam ini mampu menyedot perhatian berbagai kalangan yang menyaksikan dengan kecepatan dan ketepatan gerakan dan dipandu dengan suara gendang yang dikombinasi dengan suara tepukan tangan dan suara pemainnya. Sudah sepantasnya tari Saman ini mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional sebagai warisan budaya khas Indonesia. Gimana, setuju kan ??
      


       Langkah positif ini tentunya patut kita dukung dan dihargai, terutama kita sebagai pemuda dan pelajar yang nantinya menjadi pewaris semua kekayaan yang ada di seluruh nusantara ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga warisan nusantara agar tetap lestari dan bisa dinikmati sampai anak cucu kita kelak.
        Salah satunya dengan terlibat langsung dengan kegiatan kesenian itu sendiri. Tapi, jangan ada yang bilang kalau menekuni seni tradisional daerah adalah hal yang kampungan, nggak modern dan kuno. Udah nggak zamannya lagi deh kalian ngomong kayak begituan sama budaya sendiri. Yang ada nih, kalian malah rugi deh sebagai warga Negara dengan sejuta seni budaya yang unik dank has tapi kalian tidak kenal budayannya sendiri.
          Orang-orang dari luar negri aja pada kagum sama masyarakat Indonesia yang punya beragam kesenian budaya yang khas dan unik. Mereka berdecak memberi applous kepada masyarakat Indonesia beserta kebudayaannya. Malah beberapa diantara mereka ada yang mendalami kesenian tradisional Indonesia dan menekuninya sebagai profesi, seperti Iveth Bardos yang telah membuka sanggar tari dan terus melatih remaja remaja Hongaria dengan kesenian Indonesia.
            Sekarang semuanya kembali kepada kita. Apa yang dilakukan hanya sebatas wacana jika kesadaraan tidak pernah muncul dalam diri kita. Ke depan, bukan lagi masalah klaim-mengklaim kesenian budaya oleh Negara luar yang menjadi permasalahannya, tetapi ketika semua pengetahuan seni budaya itu hanya menyisakan kenangan masa lalu yang manis untuk dikenang tetapi teramat pahit untuk dirasakan. Artinya, semua hilang dengan sia-sia karna tidak ada keinginan untuk melestarikan dan menjaganya.
           Jangan sampai itu terjadi pada anak cucu kita kelak. Mari mencintai budaya nusantara, sist agan. Saatnya Yang Muda Yang BERBUDAYA ! 
DMCA.com Protection Status